6 WASIAT SAIDINA UMAR

6 WASIAT SAIDINA UMAR :

1. Jika engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau mahu mencacinya, maka cacilah dirimu. Kerana, celamu lebih banyak darinya.

2. Bila engkau hendak memusuhi seseorang, maka musuhilah dahulu perutmu. Kerana, tidak ada musuh yang lebih berbahaya terhadapmu selain perut.

3. Bila engkau hendak memuji seseorang, pujilah ALLAH s.w.t.! Kerana, tiada seorang manusia pun lebih banyak dalam memberi kepadamu dan lebih santun lembut kepadamu selain DIA.

4. Jika engkau ingin meninggalkan sesuatu, maka tinggalkanlah kesenangan dunia. Sebab, andaikata engkau meninggalkannya, bererti engkau terpuji.

5. Bila engkau bersiap-siap untuk sesuatu, maka bersiaplah untuk mati. Kerana, jika engkau tidak bersiap untuk mati, engkau akan menderita, rugi penuh penyesalan.

6. Bilamana engkau ingin menuntut sesuatu, maka tuntutlah Akhirat. Kerana, engkau tak akan memperolehnya kecuali dengan mencarinya.

Friday 23 March 2012

KARAKTER MULIA MARYAM

Bismillah.
Sollu 'alan Nabi.


Maryam adalah sosok panutan semua Muslimah karena mempertahankan karakternya tanpa cela di sepanjang hidupnya. Allah membesarkannya bagai tanaman yang indah, untuk memberikan ekspresi Al Quran, dan memberikannya tanggung jawab yang sangat penting. Allah memilihnya, sama seperti Dia memilih keluarga Imran, menjadikan Maryam salah satu orang dalam garis keturunan orang-orang yang paling saleh dan setia, dan ia dibesarkan oleh orang-orang saleh ini.

Lalu Allah memberikannya karakter Nabi terpilih dan mulia dengan mempercayakan pendidikannya pada Nabi Zakaria (as). Saat Maryam beranjak dewasa, Allah mulai menunjukkan mukjizat-Nya, dan dia melihat dengan jelas anugrah, perlindungan, dan rahmat-Nya atas dirinya. Salah satu contoh dukungan dan anugrah dari Allah untuk dirinya adalah dia selalu menemukan makanan di altar setiap kali dia berdoa kepada-Nya. Selanjutnya, Allah memperkenalkan kepadanya Malaikat Jibril yang memberitahukannya tentang rahmat Allah padanya dengan kata-katanya sendiri.

Maryam menunjukkan ketaatan dan kesetiaannya yang sungguh-sungguh kepada Allah melalui kebajikan dan tingkah lakunya yang tanpa cela. Dia juga mengekspresikan ketaatannya yang dalam dan sungguh-sungguh kepadaNya melalui tekad, pengabdian, dan kepasrahan penuh atas kehendak-Nya.

Sendiri di saat-saat yang sangat sulit adalah ujian berat baginya, karena tidak ada satu pun bantuan, dukungan, atau tuntunan untuknya. Biasanya, orang-orang yang kesepian menyerah pada ketidakberdayaan dan kesedihan. Namun tidak bagi Maryam, dia menyerahkan semua harapan dan keyakinannya hanya pada Allah.



Dia terus mencari bantuan-Nya dan tahu bahwa yang dia butuhkan hanyalah mematuhi perintah-Nya dan mengikuti petunjuk-Nya. Dia tidak pernah menyerah pada ketidakberdayaan dan depresi, seberapa sulit cobaan yang dialaminya, karena dia telah menyerahkan sepenuh hati kepada Allah dengan keyakinan bahwa Allah akan mengubah semua kesengsaraan menjadi kebaikan dan mengakhiri kesulitan dengan cara yang terbaik. Dan dengan segala kesulitan, Allah memberikannya solusi, mendukungnya dengan anugrah dan bantuan, serta mengubah semua kesulitan menjadi kebaikan dan keindahan.

Ketiadaan pengalaman juga merupakan aspek penting dalam ujian yang dihadapinya. Dia hamil dan melahirkan anaknya seorang diri. Benar-benar sendiri dan tidak tahu harus berbuat apa, dia melawan pesimisme dan menunjukkan kekuatan, tekad, dan ketabahan yang besar. Selain itu, dia memiliki karakteristik ketenangan dari mereka yang tahu bahwa Allah mendukung mereka dengan anugrah yang paling sempurna, sehingga Allah meringankan bebannya dan membantunya menuju keberhasilan.

Tanda lain karakter mulia Maryam adalah kesabaran yang dia tunjukkan ketika menjalani tanggung jawabnya yang begitu berat. Orang-orang kafir di sekelilingnya menguji kesabarannya dengan menggagalkan pemahaman atas posisi tinggi dan terhormatnya, dan memandangnya berdasarkan pengetahuan yang menyesatkan, menuduhnya atas perbuatan yang tidak pernah dilakukannya. Di sini juga, dia menunjukkan kesabaran dan keyakinan penuhnya pada Allah. Dia tidak berkompromi dengan kekuatan, tekad, dan integritasnya. Dia mengetahui dengan baik bahwa Allah mengendalikan segalanya dan akhirnya membuktikan bahwa dia tidak bersalah.
Ciri karakter lain yang terlihat adalah ia tidak berminat untuk memenangkan penerimaan orang. Dia memasrahkan kepada Allah dengan keyakinan yang murni, dan karenanya tidak terpengaruh oleh tuduhan dan komentar mereka. Memberinya keyakinan dan ketaatan, segala usaha yang dilakukannya adalah untuk berperilaku dalam cara yang akan mendatangkan keridaan Allah. Sebagai hasilnya, Allah menganugrahinya dengan rahmat.

Ada dua cara untuk menyampaikan karakter baik seseorang kepada orang lain: melalui kata-kata, dan melalui perilaku moral. Cara kedua lebih efektif dan bernilai, karena ini merupakan cara yang sesungguhnya dan tidak dapat ditiru. Kehidupan dan tingkah laku seseorang dapat mencerminkan keyakinan seseorang hanya jika ini benar-benar hidup di dalam hatinya.

Maryam menunjukkan moralitas mulia ini dan menjadi panutan serta ajakan hidup untuk beragama melalui keyakinan, tingkah laku dan karakternya. Panggilannya yang sungguh-sungguh adalah jawaban dalam kemungkinan cara terbaik, kehendak Allah. Keyakinan orang-orang beriman terus mendalam karena mereka mengikuti Maryam sebagai contoh dan mencoba untuk meniru karakternya.

Dipetik dari id.harunyahya.com.

No comments:

Post a Comment