6 WASIAT SAIDINA UMAR

6 WASIAT SAIDINA UMAR :

1. Jika engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau mahu mencacinya, maka cacilah dirimu. Kerana, celamu lebih banyak darinya.

2. Bila engkau hendak memusuhi seseorang, maka musuhilah dahulu perutmu. Kerana, tidak ada musuh yang lebih berbahaya terhadapmu selain perut.

3. Bila engkau hendak memuji seseorang, pujilah ALLAH s.w.t.! Kerana, tiada seorang manusia pun lebih banyak dalam memberi kepadamu dan lebih santun lembut kepadamu selain DIA.

4. Jika engkau ingin meninggalkan sesuatu, maka tinggalkanlah kesenangan dunia. Sebab, andaikata engkau meninggalkannya, bererti engkau terpuji.

5. Bila engkau bersiap-siap untuk sesuatu, maka bersiaplah untuk mati. Kerana, jika engkau tidak bersiap untuk mati, engkau akan menderita, rugi penuh penyesalan.

6. Bilamana engkau ingin menuntut sesuatu, maka tuntutlah Akhirat. Kerana, engkau tak akan memperolehnya kecuali dengan mencarinya.

Saturday 28 December 2013

30 MINGGU NAN INDAH

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sollu 'alan Nabi.

Tak terasa, dah 30 minggu saya ke hulu ke hilir dengan seorang bayi di dalam perut. :) Alhamdulillah.
Segalanya tidak terduga. Allah melaksanakan Kehendak-Nya tanpa campur tangan sedikit pun dari manusia / apa pun.. Subhanallah..

Simptom biasa orang mengandung kian dirasai..awalnya loya dan muntah, rasa lapar yang amat sangat (kena makan nasi/carbs 3x shari), keletihan, sakit pinggang..namun semua itu adalah fitrah yang indah untuk wanita supaya Allah memberikan rahmat dan pahala..InsyaAllah..

Juga nikmatnya merasai tendangan si kecil dan melihat perkembangannya apabila di 'scan'..semua dari-Nya.

Ini amanah, anugerah, juga ujian dari-Nya. Semoga Allah memberi taufiq dan hidayah kepada kami suami isteri untuk memikul tanggungjawab ini..

Walau apa pun, jangan terlalu berlebihan (excited/happy melampau/risau dll) dalam menerima sesebuah kehamilan..kerana kita hanya hamba yang mengikuti Kehendak-Nya..anak ini milik Allah, diri ini milik Allah, segalanya milik Allah..Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki..semoga Allah pelihara kita dari mencintai makhluk melebihi Allah..Ya Allah, tolonglah kami..ada amanah yang Allah titipkan bererti ada tanggungjawab yang perlu digalas..

Pasakkan tauhid, tanamkan ilmu agama, dan ajarkan adab kepadanya..InsyaAllah..

~No pic of pregnant me. Sebab perut yang besar tu pun perlu sedaya upaya ditutup dengan pakaian yang labuh dan longgar..tetap dikira aurat..Allah Maha Melihat~


Friday 1 November 2013

Mengingati Mati

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sollu 'alan Nabi.

Saat itu pasti kan hadir.
Entah esok lusa, atau sesaat lagi.
Pemutus kenikmatan duniawi dan pelebur ego diri.

Takkan terlewat atau dipercepat walau satu saat.
Kerna waktunya telah pasti.
"Oh, andai dapat ditebus semua kesalahan dan dibanyakkan amalan!"
Jerit batin mereka yang berada di ambang sakaratul maut.

Tidak! Masamu telah tamat!
Renungan tajam sang Izrail sungguh menghampakan.
Sungguh merugi jiwa yang mensia-siakan umur di dunia.
Mengabaikan perintah dan berbuat jahat sesama manusia.

Sungguh malang dan bodoh dirimu..
andai terus hanyut dalam kelalaian dunia.
Ayuh kita kembali menginsafi diri.
Kembali kepada Allah, 
Islam sebagai cara hidup.
Bertaubat dan beramal soleh.

Cukuplah segala kezaliman yang telah dilakukan,
kerna waktu kita hampir tamat.
Mungkin sebentar saja lagi...




Monday 30 September 2013

Start A New Life

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sollu 'alan Nabi.

A life without fear, without hatred, without negative perceptions.

A life full of hope, love and husnu-zhon.

A life, that is pure, sincere and peaceful.

Just like a newborn, everything to him is delightful and make him happy.

Eventhough he do not know what exactly the thing is.

Get through this life with the simple yet powerful momentum.

All hopes on Allah. All trust on Allah.

Just like when we were in our mother's womb.

Helpless, yet still alive. All with Allah's will and power.

A beautiful life, starts from the heart,

that is free from everything except Allah.

Still hoping, and trying to start the new beautiful life.


Sunday 22 September 2013

Write Our Life Story With Beautiful Akhlak

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sollu 'ala Nabi.




This life is just like a story. We'll never know how it will end. But we have the ability given by Allah to do our best, and hope for the best from Him. The weather do change, and so do people. As we grow up, we are not the same person as we were 5 years ago. We gain more knowledge, experience, and become more mature InsyaAllah. And for that, it is still not too late for us to write our own life story with what Allah order us to do..which is obeying His laws and practicing good manners with other people.

I've learned, that human are sensitive. They want the best for themselves, they always search for happiness, and they want to loved. Rasulullah SAW taught us to treat other people just like we want ourselves to be treated, as we are not true Mukmin yet, until we love our Muslim brothers and sisters just like we love ourselves. MasyaAllah, really hard isn't it?




We tend to be arrogant and selfish. We want the best, and we want more for ourselves, and we don't bother much about others. We do CARE A LOT if other people hurt our feelings through their words or act, but we FORGET about the things that we do to hurt others. How much cruel we can be?

Islam is a very beautiful and loving religion. It teaches honesty, respect and rules (knowledge to be followed) in every step of the human's life. When we know about the prophet SAW, how his akhlak is...I'm sure that it'll inspire us to be a good hearted person, which is full of love, forgiveness, mercy, and nice prayers to all Muslims. It doesn't matter if that person is bad towards us, because he/she will have to answer that in front of Allah. The most important thing is that how we carry ourselves in this short life, whether to fill our hearts with anger and hatred or with peace, love and harmony. To follow the Prophet or to follow the syaitan. In the end, by following the right track and act accordingly, we will have a very wonderful ending of our life story which is Husnul Khatimah and get to enter the Jannah with Allah's blessings InsyaAllah.




There is no such thing as happily ever after in this world, because here is the place for us to be tested by Allah. Unless we have the heart of a true Mukmin. One who believe that everything happened is the very best from Allah. But remember, happily ever after do exist in the afterlife, when we get to be in the heaven. InsyaAllah.

So here's a script from a heart, that is inspired by Rasulullah SAW.."I want to be a good muslimah/muslim, and I want to love other Muslims because of Allah. I'll try my best to treat other people with love, respect and I'll try my very best not to hurt their feelings in any way whether it is through my opinions/intentions/words/act. If anyone hurt me, I'll be patient and forgive the person because that is what Allah loves me to do. I'll focus on fixing myself with knowledge, ibadah, and akhlak. I want to be the person who is beneficial to others biiznillah..May Allah give us taqwa and beautiful akhlak.."

Tuesday 17 September 2013

Inside Pregnancy

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sollu 'alan Nabi.

Maha suci Allah yang menciptakan, merupa bentuk, menghidupkan, mematikan...Check out this very cool video about inside pregnancy from week 1 to 37 at babycentre. :) Segala puji hanya bagi Allah...

http://www.babycentre.co.uk/c25004365/inside-pregnancy-videos

Kita semua datang dari Allah..dari tiada kepada ada..dari saripati air mani yang hina menjadi manusia yang berakal..betapa hebat dan agungnya diri-Mu Ya Rabb..Tidak mampu kami untuk ucapkan puij-pujian kepada-Mu sepertimana Engkau memuji diri-Mu sendiri..

Wednesday 11 September 2013

Poem: To You My Zauj

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sollu 'alan Nabi.

Zauji.

When I first saw you,
I can feel that we are connected.
In many ways.

I like that you are very shy and polite.
And I like you just the way you are.

Subhanallah, we are meant to be together.
Husband and wife, in this world.
And I hope, in the hereafter.

You keep telling me,
to focus on Allah, to love Him,
more than to love you.

Thank you for everything.
You really take good care of me,
and teach me so many things, with love and patience.

I love you because of Allah.
I will try my best to be a solehah wife for you,
and a solehah mother to our child,
this child, whose growing wonderfully
with Allah's will inside my womb.
Insya-Allah.

May we get the love, mercy and guidance from Him
throughout our lives.
And we get to be the slave that He wants us to be.


May peace and blessings be upon us.







Sunday 25 August 2013

MENDIDIK ANAK DALAM KANDUNGAN


Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sollu 'alan Nabi. 



Agama Islam sebagai manhaj hidup yang kamil mutakamil (sempurna) mengatur dan membimbing untuk menuju kesempurnaan agar tercapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Islam memberi bimbingan yang berharga kepada orang tua (khususnya tentang apa yang harus mereka lakukan demi kemaslahatan anak-anak mereka sejak di alam rahim). Terlebih lagi jika mereka mengingat hadits Rosululloh seperti sabdanya tentang janin setelah ditiupkan roh di perut ibunya lalu ditulis baginya rezeki, amal, dan celaka atau bahagia (lihat HR. Bukhori 6594 Muslim 2643). Maka orang tua semakin bersemangat keras untuk mengusahakan sebab-sebab tercapainya kebahagiaan anak mereka, karena Alloh tidak menjadikan kebahagiaan dan kebinasaan kecuali menjadikan pula sebab-sebab yang menuju kepada keduanya.

Kisah orang-orang sholih dahulu sangat banyak yang menunjukkan betapa besar perhatian mereka dalam masalah ini. Alloh mengabadikan kisah-kisah mereka dalam al-Qur’an karena di dalamnya terdapat ibroh yang sangat dibutuhkan oleh orang-orang yang datang sesudah mereka. Sebagai contoh, keluarga Imron yang sholih. Isterinya yang sholihah mengandung seorang bayi, ia sangat berharap kepada Alloh kebahagiaan apabila anak yang dikandungnya lahir sebagai anak laki-laki maka ia akan mempersembahkannya kepada Alloh untuk menjadi pelayan Baitul Maqdis, karena itu ia bernadzar kepada Allah.Ketika isteri Imron berkata: “Ya Robbku, sesungguhnya aku menadzarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang sholih dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nadzar) itu daripadaku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Ali Imron [3]: 35)

Ini adalah ilmu yang sangat bermanfaat bagi pelaku tarbiyah, terutama bapak ibu, betapa pentingnya tarbiyah ibu dalam kandungan dan betapa besarnya pengaruh positif dari kesholihan bapak dan ibu terhadap bayi yang dikandung sebelum lahir ke alam dunia. Isteri Imron—yang berasal dari keluarga yang mulia pilihan Alloh, bersama keluarga Ibrohim, Nuh, dan Adam—sangat nampak dari kisah ini bagaimana ia melakukan sebab-sebab yang baik, dalam mengharapkan keturunan yang sholih. Dia banyak berdo’a, ikhlas, rajin beribadah, dan merendahkan diri kepada Alloh Ta’ala. Oleh karena itu, Alloh mengabulkan do’anya. Firman Alloh:”Maka Robbnya menerimanya (sebagai nadzar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Alloh menjadikan Zakaria pemeliharanya….” (QS. Ali Imron [3]: 37)

Maka, dari barokah kesholihan wanita mulia ini lahirlah Maryam ash-Shiddiqoh. Kesholihan ibu yang mulia ini terus membuahkan hasil yang penuh barokah. Dari rahim Maryam lahirlah Nabi Isa Kalimatulloh. firman Alloh: “(Ingatlah), ketika malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Alloh menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya al-Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Alloh)”. (QS. Ali Imron [3]: 45)

Maryam shiddiqoh, afifah, sholihah, dan ahli ibadah bersama Nabi Zakaria dengan kesholihannya, sangat layak untuk mendapat barokah langit dan bumi yang melimpah untuknya. Bagi orang yang mentadabburi ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits Rosululloh tentang barokah, taqwa, dan amal sholih akan mendapati keajaiban yang akal manusia tidak sanggup memikirkannya. Lihatlah firman Alloh, “Setiap kali Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrob, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata: “Hai Maryam, dari mana kamu memperoleh makanan ini?” Maryam menjawab: “Makanan ini dari sisi Alloh.

Sesungguhnya Alloh memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.” (QS. Ali Imron [3]: 37)
Dan pengaruh positif yang lain dari tarbiyah yang baik adalah setelah Alloh menyebutkan nabi-nabi yang dipilih dan keluarga orang-orang sholih yang dipilih-Nya, kata Alloh: “Sebagai satu keturunan dari yang sebagiannya keturunan dari yang lain…”. (QS. Ali Imron [3]: 34)

Berkata Syaikh Abdurrohman as-Sa’di: “Yaitu terjadi kecocokan dan kesamaan antara mereka dalam ciptaan dan akhlaq yang mulia, artinya anak-anak keturunan mereka mengikuti bapak-bapak mereka, sebagaimana dalam ayat “Dan Kami lebihkan pula derajat sebahagian dari bapak-bapak mereka, keturunan mereka, dan saudara-saudara mereka. Dan Kami telah memilih mereka untuk menjadi nabi-nabi dan rosul-rosul, dan Kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus. (QS. al-An’am [6]: 87).”. Ini dari umat-umat dahulu. Adapun dari umat Rosululloh sangat banyak. Misalnya, kisah Ummu Sulaim dengan suaminya, Abu Tholhah, yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dari Anas bin Malik , ia berkata: “Anak Abu Tholhah sakit, lalu Abu Tholhah keluar ke masjid dan anak tersebut meninggal dunia. Tatkala kembali ke rumah, ia bertanya: “Bagaimana keadaan anakku?” Jawab Ummu Sulaim: “Dia sekarang lebih tenang dari sebelumnya.” Kemudian Ummu Sulaim menyajikan makan malam untuknya dan ia makan malam lalu menggaulinya. Setelah selesai hajatnya, berkata Ummu Sulaim: “Makamkanlah anakmu (wahai Abu Tholhah).” Tatkala pagi hari ia pergi menemui Rosululloh, dan mengabarkan kepada beliau kejadian itu, maka kata Rosululloh : “Apakah kalian tadi malam bergaul?” Jawab Abu Tholhah: “Ya.” Maka kata Rosululloh : “Ya Alloh, berkahi mereka dalam hubungan mereka tadi malam.” Lalu Ummu Sulaim melahirkan seorang anak laki-laki. Abu Tholhah mengatakan kepadaku (Anas): “Bawalah bayi ini kepada Rosululloh.” Maka Anas membawanya kepada Rosululloh dengan beberapa buah kurma, lalu anak itu diambil oleh Rosululloh dan beliau bertanya, apakah ia membawa sesuatu? Jawab Anas: “Ya, beberapa kurma.” Maka Rosululloh mengambil kurma tersebut dan mengunyahnya lalu memasukkannya ke mulut bayi tersebut untuk mentahniknya dan menamainya Abdulloh. (HR. Bukhori dan Muslim)

Syahid yang kita ambil dari kisah ini adalah perkataan Rosululloh, ““Ya Alloh, berkahi keduanya dalam hubungan mereka tadi malam.”. Ini menunjukkan begitu besar perhatian Rosululloh terhadap tarbiyah anak yang ditujukan pada Ummu Sulaim dan umatnya sejak anak mulai dari setetes air dalam rahim ibunya. Petunjuk Rosululloh dalam menggauli isteri yaitu do’a (yang artinya): “Dengan nama Alloh. Ya Alloh, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari anak yang Engkau karuniakan kepada kami.” (HR. Bukhori). Karena kata Rosululloh di akhir hadits: “Apabila Alloh mentaqdirkan lahirnya anak dari pergaulan tersebut maka tidaklah akan disentuh oleh setan karena setiap anak yang lahir pasti menangis karena tusukan setan.

Berkata Imam Nawawi: “Dalam kisah ini ditunjukkan keutamaan Ummu Sulaim, di antaranya: besarnya kesabaran Ummu Sulaim, betapa ridho (rela)nya dia terhadap taqdir Alloh, dan jernihnya akalnya tatkala dia merahasiakan kematian anaknya pada suaminya di awal malam agar suaminya tenang, tenteram, tanpa rasa sedih. (Ummu Sulaim) menyajikan makan malam lalu berdandan secantik-cantiknya dengan harapan agar suaminya menggaulinya hingga terpenuhi keinginannya.” (Syarh Muslim 14/124). Berkata al-Hafizh Ibnu Hajar: “Yang mendorong Ummu Sulaim untuk melakukan ini semua adalah mubalaghoh (bersungguh-sungguh) dalam bersabar dan pasrah kepada qodho Alloh dan mengharap kepada-Nya agar menggantikannya dari apa yang telah luput. Sebab jika ia memberi tahu Abu Tholhah tentang kematian anaknya pada saat itu juga maka akan menyibukkannya dengan kesedihan dan akhirnya tidak terpenuhi apa yang ia inginkan (yaitu keinginan untuk hamil agar Alloh menggantikan anaknya yang meninggal tersebut). Maka tatkala Alloh mengetahui keikhlasan niatnya, Alloh mengabulkan harapannya dan memperbaiki anak keturunannya.” (Fathul Bari 3/219). Maka dari barokah do’a Rosululloh dan ijabah dari Alloh, ia (Ummu Sulaim) melahirkan anak yang sholih bernama Abdulloh dan dari Abdulloh lahir anak-anak sholih, ulama, dan ahli al-Qur’an. (Lihat Syarh Muslim 14/124)

Sungguh, alangkah menakjubkan hikmah ilahiyyah yang menghubungkan antara kesholihan bapak ibu dengan anaknya selagi di alam kandungan. Karena itu, sangatlah patut bagi para orang tua, khususnya para ibu selagi dalam masa hamil, hendaknya mereka banyak bersabar dari segala musibah, baik sakit, kekurangan harta, kematian anak atau keluarga, dan lain-lain. Hendaknya mereka banyak beramal sholih, berdo’a, berdzikir, tilawah (membaca) al-Qur’an, tholabul ilmi (menuntut ilmu syar’i), shodaqoh, dan amalan-amalan sunnah dengan ikhlas, tawakkal, penuh pengharapan kepada-Nya akan lahirnya seorang anak yang sholih. Sesungguhnya Alloh Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan kebalikannya, bahwa kecenderungan seorang ibu yang sedang hamil kepada kebatilan, senang dengan tontonan-tontonan batil, pendengaran batil, dan lalai dalam hukum-hukum Alloh dan rosul-Nya akan sangat berpengaruh negatif bagi bayi yang ada dalam kandungannya.

Fakta dan ilmu kedokteran membuktikan bahwa wanita yang hamil yang banyak tingkahnya, bayi yang dikandungnya akan ikut bertingkah banyak. Sedang wanita yang hamil yang banyak diam dan tenang, bayinya ikut tenang tidak banyak bertingkah. Ini adalah hubungan antara ibu dengan bayi yang dikandungnya secara jasmani yang tentunya hubungan keduanya secara rohani demikian juga, bahkan lebih, karena roh lebih berpengaruh terhadap jasad ketimbang sebaliknya. Sesungguhnya Sahl at-Tusturi telah mentarbiyah anak-anaknya semenjak masih dalam sulbinya, maka ia selalu beramal sholih dengan harapan agar Alloh memberikan kemuliaan kepadanya dengan anak yang sholih seraya berkata: “Sesungguhnya aku memegang janji Alloh yang diambil oleh Alloh kepadaku sejak di alam arwah dan sesungguhnya aku memelihara anak-anakku mulai saat itu hingga mereka dikeluarkan oleh Alloh ke alam dunia.” Ini adalah dalil tentang perhatian besar kaum salaf terhadap anak keturunan mereka.

Semoga Alloh memberi rezeki kepada kita semua anak-anak yang sholih. (Lihat Manhaj Tarbiyah Nabawiyyah: 53)
Perhatikan, betapa besar pengaruh kesholihan orang tua terhadap anak keturunan mereka, sampai-sampai sejak mereka belum lahir ke dunia. Ini adalah motivasi besar agar seseorang selalu memperhatikan masalah ini. Nabiyyulloh al-Khidhir membangun tembok secara sukarela bersama Nabiyyulloh Musa dan keduanya tidak meminta upah. Tatkala Nabi Musa berkata kepadanya: “Seandainya engkau mengambil upah dari pekerjaan ini”, beliau (Khidhir) menjawab: “Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua anak yatim di kota itu dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua sedang ayah mereka adalah seorang yang sholih.” (Lihat QS. al-Kahfi [18]: 82)
Ibnu Katsir berkata: “Ini adalah dalil bahwa orang yang sholih dijaga keturunannya oleh Alloh dan barokah ibadahnya meliputi mereka di dunia dan akhirat dengan syafa’atnya buat mereka dan Alloh mengangkat derajat mereka setinggi-tingginya di surga sehingga ia bertambah kebagiaannya sebagaimana hal ini diterangkan dalam al-Qur’an dan sunnah. Berkata Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas bahwa kedua anak yatim tersebut dijaga karena kesholihan bapak mereka tanpa menyebut kesholihan mereka sedangkan bapak mereka yang sholih adalah kakek mereka yang ketujuh, Wallohu A’lam.” (Tafsir Ibnu Katsir 3/94).

Oleh karena untuk menjaga kemaslahatan tarbiyah janin yang ada dalam kandungan, maka syari’at memberi keringanan bagi wanita hamil untuk tidak melakukan puasa pada bulan Romadhon apabila ia khawatir terhadap janin yang dikandungnya. Dari Ibnu Abbas, dia berkata: “Apabila wanita hamil khawatir terhadap kemaslahatan dirinya atau bayi yang dikandungnya di bulan Romadhon makan ia berbuka dan memberi makan setiap hari seorang miskin dan tidak mengqodho puasa.” (Baihaqi 4/230 dengan sanad yang kuat). Wallahu’alam Bishowab.


Saturday 24 August 2013

Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sollu 'alan Nabi.

Ya Allah,
Engkau Maha Kuasa ke atas segala sesuatu.
Takkan terjangkau oleh fikiran manusia yang terbatas ini,
akan Kebijaksaanaan-Mu.
Kesempurnaan-Mu, indahnya aturan-Mu.

Di saat hati ini pasrah, merelakan kehendak-Mu,
Engkau seolah-olah berkata kepadaku,
"Ya wahai hamba-Ku, akuilah kelemahanmu dan kehambaanmu,
berserah dirilah kepada-Ku.
Aku-lah Tuhanmu,
tidak ada yang mustahil bagi-Ku"

Ternyata pertolongan-Mu tidak perlu kepada sebab atau logik akal,
Engkau Maha Hebat Ya Allah.
Engkau Maha Hebat Ya Allah.
Engkau Maha Hebat Ya Allah.
Tidak ada yang mampu menandingi kekuasaan dan kehendak-Mu.

Manusia hanya mampu berteka-teki, berbicara mengenai hal yang tidak pasti.
"Palingkan hati dari makhluk dan hadapkanlah kepada Allah,
nescaya perjalanan kan menjadi mudah dan indah".
Engkau telah tetapkan segalanya,
Engkau yang Terutama.
Satu-satunya tempat hamba kembali berserah diri.





Saturday 17 August 2013

Ar-Rahman, Al-Ghafur, Al-Hadi.

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sollu 'alan Nabi.

I've done wrong,
I've sinned.
I'm bad.

But You always come to me
and open Your door,
for forgiveness, for guidance.

How can I ever leave You?
How can I ever forget You?

But sometimes I did.
I was stupid, I am.

Ya Allah,
please have mercy on me.

You are the only One,
that can save me.



Saturday 22 June 2013

Aa Gym: Menakar Kemuliaan Akhlak

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sollu 'alan Nabi.



Sumber: http://mengasahdiri.blogspot.com/2012/12/aa-gym-menakar-kemuliaan-akhlak.html

 Setiap orang ingin merasakan kebahagiaan. Ada yang menyangka dengan datangnyauang maka ia akan menjadi bahgia sehingga iapun mencari uang mati-matian.Ada juga yang menyangka bahwa kedudukan bisa membuatnya bahagia, maka ia pun mencoba merebut kedudukan. Ada yang menyangka penampilanlah yang akan membuatnya bahagia, maka mati-matian ia mengikuti mode. Ada yang menyangka banyaknya pengikut membuatnya bahagia, begitu seterusnya.

Setiap kali kita membutuhkan sesuatu dari selain kita, kita menyangka bahwa itulah yang akan membuat kita bahagia. Kita menggantungkan harapan pada selain kita, selain Allah. Padahal semakin kita berarap orang lain berbuat sesuatu untuk kita maka sebenarnya peluang bahagia itu malah akan terus menurun. Kenapa? Ibarat cahaya matahari yang memancar tanpa membutuhkan input dari luar, kebahagiaan yang hakiki itu justru datng bukan dari seseorang atau dari sesuatu.

Salah satu bentuk kebahagiaan yang sejati adalah ketika kita hanya menggantungkan segala urusan kepada Allah. Bagi orang yang  mengenal Allah dengan baik, dan ia tidak berharap banyak dari selain Allah, itulah salah satu kebahagiaan. Maka bagi kita yang selama ini masih sangat ingin dihargai, masih sangat ingin dihormati, masih sangat ingin dibedakan oleh orang lain, masih sangat ingin diberi ucapan terima kasih ketika melakukan sesuatu untuk orang lain, atau masih sangat ingin dipuji, maka sebenarnya makin tinggi kebutuhan kita akan penghargaan dari orang lain, itulah yang akan menyempitkan hidup kita. Barang siapa yang berhasil lepas dari kebutuhan-kebutuhan semacam itu, dan kita sudah mulai bisa menikmati indahnya memberikan senyuman kepada orang lain dan bukannya diberi senyuman; atau merasakan nikmatnya bisa menyapa orang lain dan bukan disapa, nikmatnya menyalami dan bukan menunggu disalami, semakin kita tidak berharap orang berbuat sesuatu untuk kita, maka inilah fondasi kita dalam menikmati hidup ini. Kenyataan yang ada di masyarakat kita dengan terjadinya beraneka kemunkaran, kezhaliman dan kejahatan, itu disebabkan karena kita terlalu banyak berharap kepada makhluk dan tidak kepada Allah.

Saudara-saudaraku yang dimuliakan Allah, suatu ketika Rasulullah Saw. ditanya, "Ya Rasulullah, mengapa engkau diutus ke bumi?" Maka jawaban Rasulullah sangat singkat sekali, "Sesungguhnya aku diutus ke bumi hanyalah untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak." Menurut Imam Al Ghazali, berdasarkan apa yangbisa saya fahami, akhlak itu adalah respon spontan terhadap suatu kejadian. Pada saat kita diam, tidak akan kelihatan bagaimana akhlak kita. Akan tetapi ketika kita ditimpa sesuatu baik yang menyenangkan ataupun sebaliknya, respon terhadap kejadian itulah yang menjadi alat ukur akhlak kita. Kalau respon spontan kita itu yang keluar adalah kata-kata yang baik, mulia, berarti memang sudah dari dalamlah kemuliaan kita itu. Tanpa harus dipikir banyak, tanpa harus direkayasa, sudah muncul kemuliaan itu. Sebaliknya kalau kita memang sedang dikalem-kalem, tiba-tiba terjadi sesuatu pada diri kita, misalnya sandal kita hilang, atau ada orang yang menyenggol, mendengar bunyi klakson yang nyaring lalu tiba-tiba sumpah serapah yang keluar dari mulut kita, maka lemparan yang keluar sebagai respon spontan kita itulah yang akan menunjukkan bagaimana akhlak kita. Maka jika bertemu dengan orang yang meminta sumbangan lalu kita berfikir keras diberi atau jangan. Kita berfikir, kalau dikasih seribu, malu karena nama kita ditulis, kalau diberi lima ribu nanti uang kita habis. Terus... berfikir keras hingga akhirnya kita pun memberi akan tetapi niatnya sudah bukan lagi dari hati kita karena sudah banyak pertimbangan.Padahal keinginan kita semula adalah untuk menolong. Kalau sudah demikian, sebetulnya bukan akhlak dermawan yang muncul.

Saudara-saudaraku sekalian, inilah sekarang paling menjadi masalah bagi peradaban kita. Kita empunyai anak, dia memiliki gelar yang bagus, sekolahnya pun di tempat yang bergengsi, tapi akhlaknya jelek, maka tidak ada artinya. Kita punya dosen, gelarnya berderet banyak, rumahnya pun mentereng, tapi jikalau akhlaknya, celetuk-celetukannya atau sinisnya tidak mencerminkan struktur keilmuan seperti yang dimilikinya, maka jatuhlah ia. Ada orang yang dianggap dituakan, tetapi akhlaknya jelek, maka walaupun ia dituakan, dia gagal mendapatkan penghormatan. Atau kita punya atasan, seorang pejabat yang bagus karirnya akan tetapi akhlaknya, ...masya Allah, sudah punya isteri tapi ia dikenal berzina dengan perempuan lain, di kantor ia mengambil harta dengan cara tidak halal, maka jatuhlah ia.

Sekarang ini krisis terbesar kita memang krisis akhlak. Oleh karena itu, saya sependapat dengan seorang pengusaha terkenal dari Jepang yang mengatakan bahwa jikalau seseorang ingin memimpin perusahaan dengan baik, maka sebetulnya skill atau keahlian itu cukup 10% saja, yang 90% adalah akhlak. Karena akhlak yang baik, orang yang cerdas pun mau bergabung denganya. Mereka merasa aman, merasa tersejahterakan lahir batinnya. Akibatnya, berkumpulah para ahli. Kemudian kepada mereka diberikan motivasi dengan akhlak yang baik maka jadilah sebuah prestasi yang besar. Oleh karena itu sebenarnya kesuksesan itu adalah milik orang yang berakhlak mulia.

Sekedar ilustrasi, suatu saat sedang terjadi dialog antara suami dan isteri. Sang isteri menginginkan anaknya menjadi bintang kelas, akan tetapi sang suami mengatakan bahwa bintang kelas itu bukan alat ukur kesuksesan anak sekolah. Menjadi bintang kelas itu tidak harus, tidak wajib. Yang wajib bagi anak itu adalah memiliki akhlak yang mulia. Apalah artinya ia menjadi bintang kelas apabila kemudian ia jadi terbelenggu oleh keinginan dipuji teman-temannya. Jadi dengki terhadap orang-orang yang pandai dikelasnya, atau menjadi takabbur karena kepandaiannya itu. Apa artinya bintang kelas seperti ini? Lebih baik lagi jika kita bangun mental anak kita lebih bagus, matang pada tiap tahapannya. Kalaupun suatu saat ia ditakdirkan menjadi bintang kelas, maka itu adalah buah dari pemikirannya. Sementara itu ia pun sudah siap denga mentalnya: tidak dengki, tidak iri, tidak jadi sombong. Nilai ini tentunya jadi lebih bagus daripada nilai menjadi bintang kelasnya. Apalah artinya kita lulus terbaik jika kemudian menjadi jalan ujub takabbur. Lulus itu hanya nilai,nilai, nilai....

Saudara-saudara sekalian, inilah yang sepatutnya menjadi bahan pemikiran kita. Kita berbicara seperti ini sebenarnya bukan untuk memikirkan seseorang. Siapa yang akhlaknya demikian, demikian...Kita berbicara seperti ini adalah untuk memikirkan diri kita sendiri. Apakah saya itu berakhlak benar atau tidak? Bagaimana cara melihatnya?Ya, lihat saja kalau kita mendapati masalah. Bagaimana respon spontan kita? Bagaimana struktur kata-kata kita, raut wajah kita? Apakah kita cukup temperamental? Apakah kata-kata kita keji, menyakiti, arogan? Itulah diri kita. Kesuksesan dan kegagalan itu bergantung pada hal semacam ini. Bergantung apa yang kita lakukan. Apakah dengan DT bisa menjadi sebesar ini sudah menjadi tanda kesuksesan? Belum. Masih jauh. Kalau hanya alat ukur kemajuan bertambahnya bangunan atau tanah, ah... orang-orang kafir juga bisa melakukannya. Kalau hanya sekedar jama'ah berhimpun banyak, itupun gampang. Tetapi apakah dakwah ini elah mampu merobah akhlak kita? Itulah alat ukurnya.

Sering diungkapkan, bagaimana ukuran kesuksesan seseorang dalam berdakwah? Gampang. Kesuksesan seseorang yang berdakwah adalah apakah dirinya pun bisa berubah menjadi lebih baik atau tidak? Kalau hanya berbicara seperti ini, mengeluarkan dalil tapi yang bersangkutan akhlaknya tidak berubah, itu malah mencemarkan agama. Kesuksesan dakwah bukan karena banyaknya pendengar atau jumlah jama'ah karena dakwah itu bukan sekedar menikmati kata-kata. Kesuksesan berdakwah adalah ketika yang berdakwah ini pun semakin baik akhlaknya, semakin tinggi nilai kepribadiannya. Insya Allah. Mudah-mudahan keluhuran pribadi itulah yang menjadi alat dakwah kita. Bukan hanya mengandalkan kekuatan kata-kata belaka.
Barakallahu lii wa lakum.

Wednesday 19 June 2013

Ekspresi Syukur: Pada Allah @ manusia?

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sollu 'alan Nabi.




Situasi 1:

Si A dianugerahkan kecemerlangan akademik. Rasa gembiranya bukan kepalang. Dia rasa sangat bangga kerana usaha kerasnya selama ini membuahkan hasil. Jiwanya mengucap 'syukur' kepada Allah, hanya sekali itu. Selepas itu diceritakan kejayaannya itu kepada semua rakan-rakan, keluarga dan saudara-mara. Di laman sosial juga. Dibeberkannya bila-bila ada peluang. Malahan keluarganya juga tak melepaskan peluang untuk menceritakan kejayaan anak mereka. 


Hebat. Memang hebat. Semua orang tahu dan mengucapkan tahniah. Apabila fasa-fasa itu telah berlalu, apabila terkenang akan kejayaannya, si A akan berasa bahagia dan bangga sekali. Rasa itu melebihi rasa syukurnya kepada Allah yang telah memberikan kejayaan itu kepadanya di dunia yang fana ini.


Sebelumnya apabila keputusan peperiksaannya tidak seberapa, langsung tidak ada lafaz syukur dari lisannya kerana sekurang-kurangnya dia lulus dan tidak perlu mengulang peperiksaan tersebut. Semuanya dipendam, dirahsiakan dari pengetahuan orang lain. Malu dianggap kurang cemerlang oleh orang lain. Walhal di akhirat nanti Allah tak tanya pun dia excellent ke tak dalam exam.

Hari ini dia telah berjaya menjadi seorang profesional di dalam bidangnya. Seperti biasa si A sentiasa ingin menjadi yang terbaik.."aku..aku..aku..ini hasil usaha aku..ini kejayaan aku..ini anugerah aku..ini kerja aku..ini duit aku..ini piala aku..ini sijil aku..ini pangkat aku..ini jawatan aku..inilah keluarga aku..inilah aku..inilah destinasi percutian aku..inilah anak dan pasangan aku..inilah kereta aku..inilah rumah aku.."

Itulah zikir si A. Dia memandang 'kebesaran' dirinya. Di 'upload' semua kehebatannya di laman sosial dan dalam perbualan bersama manusia. Hanya kadang-kadang lafaz Alhamdulillah diucapkan di hadapan manusia sambil hatinya terpaut kuat pada dunia yang disangka miliknya.




Situasi 2:

Si B tidak habis sekolah lantaran miskin. Dia bekerja sebagai tukang sapu. Hari itu dia menghadap rezeki yang dianugerahkan oleh Allah. Di atas pinggan terhidang nasi,  ikan masin goreng, kicap dan ulam-ulaman. Dia lantas merenung akan kebesaran Allah. Nasi..dari mana ia didatangkan..proses menanamnya, tumbuhnya, menuainya..Ya Allah..panjangnya proses dari padi untuk menjadi beras..ikan..dari sungai mana, siapa nelayannya, proses mengeringkannya..belum lagi kicap..ulam..bahkan air..pinggan itu sendiri..Semuanya telah ditakdirkan oleh Allah dan dijamin oleh Allah untuk berada di hadapannya di saat itu, ketika itu..sebagai rezeki buatnya..

Subhanallah..Maha Suci Engkau Ya Allah..Terima kasih Ya Allah..Zat Yang Maha Kaya, Maha Pengasih..jiwa si B lantas tidak tahan akan kebesaran Ilahi lalu air matanya mengalir..air mata kesyukuran..
Hari demi harinya dilalui dengan penuh rasa kehambaan dan kesyukuran..Semua yang dipandangnya dikaitkan dengan KeAgungan Allah..dia bersyukur dengan segala-galanya. Nikmat hidup, nikmat Islam, nikmat akal, nikmat kesihatan, sempurnanya tubuh badan dan betapa luasnya kasih sayang dan anugerah Allah sepanjang kehidupannya..

Kerana memang pada hakikatnya hanya Allah yang Maha Berkuasa ke atas segala sesuatu..Segala kebaikan walaupun kecil adalah semata-mata kurniaan dari Allah..cukuplah Allah baginya..di dalam kesederhanaan dia belajar mengenal dan mencintai Allah..Si B berasa bahagia dengan Tuhan, biarpun dia tidak pernah mengecapi kejayaan dunia.





-Segalanya mutlak daripada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ke mana kita hadapkan hati kita? 

Tuesday 18 June 2013

Engkau Lebih Cantik Berpurdah :)

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sollu 'alan Nabi.

Small girl wearing niqab :)


Alhamdulillah dipertemukan oleh Allah dengan artikel tentang purdah/ dalam bahasa Indonesianya cadar. Moga Allah memberikan taufiq dan hidayah kepada kita untuk berpurdah (InsyaAllah apabila sesuai dengan masa dan keadaan biiznillah), kerana wajah merupakan tempat utama tatapan mata dan seringkali mengundang bahaya syahwat lelaki. Teguhkan hati menegakkan sunnah, ikhlaskan jiwa menjaga kehormatan diri dan ajnabi. Semoga bermanfaat.

Sila klik pada link berikut:

engkau-lebih-cantik-bercadar-mengangkat-kekhawatiran-dan-belum-siapnya-wanita-untuk-memakai-cadar-bagian-1

engkau-lebih-cantik-bercadar-mengangkat-kekhawatiran-dan-belum-siapnya-wanita-untuk-memakai-cadar-bagian-2.

engkau-lebih-cantik-bercadar-mengangkat-kekhawatiran-dan-belum-siapnya-wanita-untuk-memakai-cadar-bagian-3.

engkau-lebih-cantik-bercadar-mengangkat-kekhawatiran-dan-belum-siapnya-wanita-untuk-memakai-cadar-bagian-4.

Friday 14 June 2013

Tutup aurat ikut Allah @ fesyen?

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sollu 'alan Nabi.





Alhamdulillah terjumpa dengan TULISAN (sila klik :) sahabat kita yang membicarakan isu aurat. Sangat menarik. Kita (kaum wanita) ada fitrah sangat suka pada kecantikan dan sangat suka kelihatan cantik. Kaum lelaki pula fitrahnya sangat suka tengok wanita cantik. Allah pula mewajibkan hamba-Nya untuk menutup aurat dan menundukkan pandangan. Bukannya untuk menyusahkan, tetapi untuk menyelamatkan. Segala perintah Allah itu adalah tanda kasih sayang Allah dan kebijaksanaan-Nya. Jadi di sini jelas kita kaum Adam dan Hawa mesti bekerjasama untuk mentaati perintah Allah ini. Bagaimana? Dalam Islam sudah jelas akan cara menutup aurat dengan sempurna. Tanggungjawab kita wahai Muslimah yang dikasihi sekalian untuk mempraktikkannya. 


Jika dah tutup, Alhamdulillah. Orang beriman tidak akan berasa cukup dengan kebaikan yang dilakukannya. Sentiasa lakukan perbaikan-tutup dengan sempurna tanpa menarik perhatian kaum lelaki. Jika dah tutup tapi kaum lelaki masih tertarik..periksalah..mungkin warna pakaian/tudung kita terlalu terang dan berwarna warni. Mungkin make-up kita terlalu tebal sampai muka kita jadi tarikan lelaki..mungkin cara kita berjalan macam model..mungkin kita terlalu 'ramah' dengan lelaki..Lelaki dan wanita sama-sama wajib menutup aurat, sama-sama wajib menundukkan pandangan. Kaum lelaki pula tidak usahlah memakai seluar pendek..Tidak ada 'cool'nya pada perkara yang menyelisihi perintah Allah..


I know..it's really hard not to follow our desire to wear this and that..tapi kita perlu sentiasa muhasabah..check niat..kita pakai baju dan tudung ni untuk siapa? Tak wajar jika dikatakan kerana Allah tapi masih menarik perhatian lelaki..Ye, boleh..pakai lah pakaian yang kemas dan bersih..warna yang gelap/lembut. Bersikap tegas dalam berurusan dengan lelaki supaya kita tak terjebak sebagai wanita yang membawa fitnah kepada lelaki. Ingat, kita hidup untuk Allah..kita nak redha Allah..takkan berkumpul dua cinta dalam satu hati..kita wajib berusaha sedaya upaya untuk mencintai Allah melebihi segala-galanya..cinta itu terzahir pada perilaku kita..


Kembali pada Al-Quran..satu-satunya jalan selamat untuk kita. Biar tidak dipandang hebat bergaya di mata manusia, namun mendapat keredhaan daripada Rabb yang telah menciptakan kita. Kita semua pasti akan mati. Bukan dengan fesyen terkini yang akan menyelamatkan kita dari azab kubur dan neraka. Tetapi dengan iman dan amal soleh..yakinlah, tunduk dan taat pada Allah itu lebih manis dari dunia dan seisinya..:')


Bismillah..jom tambah ilmu dan perbaiki amal..:)





FESYEN MUSLIMAH: ANTARA TREND DAN SYARIAH

Barakallahufiikum.

Sunday 9 June 2013

You Choose!

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sollu 'alan Nabi.




Life is about choices, and we are responsible towards each of it. If we choose to do good thing, then we'll get blessings from Allah and Inshaa Allah we'll get into the jannah. Otherwise, be prepared to be thrown into the hellfire, Na'uzubillah. So, let's choose wisely :)

Choose to obey and remember Allah.
Choose to follow Rasulullah S.A.W.
Choose to read the Quran and Hadith.
Choose to be Solehah (woman who obey Allah), Qonitah (woman who obey her husband) and Hafizah (woman who protect her dignity).
Choose to love other Muslims because of Allah.
Choose to be good to everyone.
Choose to do good deed.
Choose to be happy.
Choose to be grateful.
Choose to smile.
Choose to be calm.
Choose to be patient.
Choose to forgive and forget.
Choose to appreciate others and the nature (animal and trees)
Choose to spend the time wisely.
Choose to repent and be a better person.
Choose..to be what Allah ask us to be..:')

Sunday 2 June 2013

6 Langkah Untuk Kehidupan Bahagia Dunia Akhirat

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sollu 'alan Nabi.

Langkah di bawah ini adalah gabungan beberapa teknik yang Insyaa Allah dapat memperbaiki hubungan kita dengan Allah, sekaligus menjadikan kita hidup lebih tenang dan bahagia di dunia dan akhirat.

1. Belajar ilmu Tauhid, yakni ilmu mengenal Allah. Disertai dengan penghayatan dan keyakinan yang teguh dalam hati akan keEsaan Allah. (dalam setiap saat dan perbuatan)

2. Sentiasa berkomunikasi dengan Allah. Lahirkan kesyukuran dalam setiap perbuatan iaitu dengan memulakan sesuatu dengan menyebut nama Allah, Bismillahir Rahmaanir Rahiim. Rasakan kehadiran dan kasih sayang Allah dalam setiap saat hidup kita. Belajar teknik komunikasi dengan Allah di sini:

http://www.fuadlatip.com/v1/2009/06/jiwa-positif-hidup-bertuhan-volume-1/#_

3. Latih diri (mencakupi fikiran, hati dan perbuatan) untuk menjadi orang yang lebih baik. Senaraikan ciri-ciri sifat baik yang kita ingin/ jadi contohnya seperti bertaqwa, menutup aurat dengan sempurna, solat malam, lemah lembut, tubuh badan sihat dan sebagainya. Baca apa yang kita senaraikan tadi dengan kuat dan penuh emosi gembira + bayangkan dalam fikiran kita menjadi seperti orang yang kita kehendaki. Latih aktiviti ini selama plus minus 20 minit. Sebaik-baiknya buat lepas solat sebab otak tenang pada waktu itu. Kemudian cuba aplikasikan segala tindakan kita ke arah apa yang kita inginkan. (inspirasi dari Prof Muhaya).

4. Menjadikan Al-Quran sebagai penghibur hati.

5. Amalkan sunnah Nabi Muhammad SAW. Hafal doa harian, adab dan cara ibadah Nabi dan praktikkan dalam kehidupan harian.

6. Berakhlak mulia di mana sahaja dan dengan siapa sahaja. Sentiasa ingin memberi kerana Allah. Harapkan redha Allah dan bukan penghargaan manusia.

Wallahu a'lam.

Selamat beramal :)

Friday 31 May 2013

Let's Join Ummaland : A New Social Network For Muslims :)

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sollu 'alan Nabi.


 
Assalamu alaykum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu,

I am very excited to be able to reach you with some exciting news today! My name is Maruf and I am one of the co-founders of www.ummaland.com. For those who don't know  about Ummaland, it  is a new social network for Muslims and for those who want to learn about the true beauty of Islam. Now you may be thinking, “I am already on Facebook, Twitter and Google+, why would I need another social network?” That is a good question! Let’s explore it...

Each of you represents a part of an ummah which is thirsty for Islamic knowledge and would like to change the Muslim ummah with a brilliant mind. May Allah increase us in knowledge that is beneficial. Ameen. Dr. Bilal Philips through establishing Islamic Online University (IOU)has taken a gigantic step in helping the ummah to attain this goal by providing TUITION FREE Islamic Education to anyone on the planet who wishes to learn AUTHENTIC ISLAMIC KNOWLEDGE and has access to a computer and the internet. Another BIG STEP is in creating a social network that is exclusively concerned with Islamic content.

Let me ask you first: How many times did you end up wasting your time (sometimes hours) checking some trivial posts on Facebook? Even worse, it is from some people you barely know. You said “Oh, my God. I wasted so much time!” Unfortunately, it happens often on these social networks and guess what, you are not the only one! :)

What if there was a social network without small talk, gossip, boasting and harmful content and ads?
What if there was a social network...
·  that enabled us to grow in faith (eeman) and in knowledge (ilm) that is beneficial for us here and in the hereafter?
·  to inspire us all to be a better Muslims and help others?
·  for Muslims to socialise, entertain and have fun in an Islamic way?



 As Muslims, we believe that no matter what we say or do, we should always try to seek the pleasure of our Creator, even when we are socialising. Is it not the main reason why we are here?

 We believe if you really want to change your behaviour (wasting time), you should change the environment also...the friends you hang out with, the movies you watch and all the things you are surrounded by will shape you. 

This is why we are building  www.ummaland.com with Islamic values. On Ummaland, we are connected to each other by being a member of the Muslim ummah which goes beyond national borders, races and cultures and expands around the globe...hence the name Ummaland...to unite as one, enjoy and promote good, and forbid evil as well as show the real beauty of Islam.

Of course, we also want you to be a part of this journey.
Join www.ummaland.com today!

-Alhamdulillah. Feeling very grateful and blessed with the presence of Islamic tools on the internet. Copy pasted from the e-mail I received from Ummaland (Under Islamic Online University). Let's change to Islamic social network. From ummah to ummah :)